Sabtu, 30 Oktober 2010

The Power of Sedekah

Pada seminar 'cara gila jadi pengusaha' di Kupang oleh sang pengusaha 'gila' bapak Purdi E Candra, Bisnis adalah Berani Investasi Sedekah Nekad InsyaAllah Sukses. Beliau sangat meyakini apa yang disebut The Power of Sedekah.


Umumnya orang selalu mengatakan bahwa "Lebih baik sedikit, tapi ikhlas." Namun, beliau justru sebaliknya, "Lebih banyak walaupun tidak ikhlas." Alasannya, ikhlas itu hanya soal kebiasaan saja. Biasa memberi sedekah yang banyak (sudah pasti tidak ikhlas) dan nekad (makin tidak ikhlas lagi kan?), lama-kelamaan juga ikhlas.

Nah, dimanakah the power of sedekah-nya?

The power of sedekah, terletak di keyakinan bahwa: 'Tuhan akan memberikan 10 kali (ulangi: sepuluh kali) lipat dari yang kita berikan.'

Jadi, kalau kita beri makanan, nanti entah bagaimana caranya, akan datang 10 kali lipat ... makanan juga.

Makanya, kalau kita beri lima puluh ribu rupiah, uang beneran, ... maka kita pasti akan mendapat 500 ribu uang beneran, entah bagaimana caranya, itu urusan Tuhan. Yang penting kita yakin demikian.

Sedekah didasari prinsip memberi. Kalau kita memberi, berarti kita punya.

Memberi sedekah haruslah membabi buta, semau kita, seenak perutnya kita saja. Dan kalau perlu ada efek kejutnya. Bayangkan, tiba-tiba datang pengemis minta uang, kasih pengemis itu lima puluh ribu. Pasti terkejut kan? Dan... biasanya dia langsung lari, takut disangka salah ngasih atau diminta kembaliannya .... hehehe...

Kalau misalnya punya utang, katakanlah 10 juta, kasih 1 juta  untuk sedekah. Teorinya kan nanti Tuhan bakal balikin 10 kali lipatnya. Nah, dengan demikian, kita tidak perlu takut tidak bisa bayar utang. Toh, katanya lagi Sukses itu S-nya ada 3. Dan itu semua artinya sedekah, sedekah, sedekah. Jadi jangan pelit. berilah sedekah, sebanyak-banyaknya.

Lalu bagaimana misalnya yang kita beri sedekah itu ternyata 'kurang ajar'. Menipu misalnya. Bawa proposal, ngaku-ngaku dari panti asuhan A atau untuk pengobatan si Anu, dsb, dsb??? Tidak usah peduli, katanya. Itu urusan si penerima sedekah. Kita urusannya hanya ngasih sedekah. Selanjutnya itu urusan dia.

Lalu bagaimana kalau ada yang ngutang. Kebiasaannya kita kan sekali diutangin, minta terus? Ya, kuat-kuatan saja. Kalau pinjam uang, ya kasih. Pinjam lagi, ya kasih lagi, dst,dst. Jangan pernah mau bilang tidak punya, nanti tidak punya jadi kebeneran. Karena apa yang kita ucapkan, kita nyanyikan sama dengan doa. Jadi, kalau takut dipinjamin nanti tidak dikembalikan, ... ya sudah, berikan saja. Misalnya kalau pinjam 5 juta, ya kasih 2 juta, ini sedekah, bukan pinjaman.

Kalau ada yang pinjam tapi belum kembalikan? Ya, sama. Bilang saja ke si peminjam, utang itu tidak usah dikembalikan, itu sedekah. Paling-paling nanti ada dua kemungkinan. Pertama, tersinggung lantas langsung kembalikan. Atau yang kedua, diterima. Ya, sudah, tidak apa-apa, kan sudah bersedekah.

Jadi, yakinlah, sedekah itu pintu ke banyak rejeki. Kalau sedekahnya ilmu, nanti Tuhan kasih 10 kali lipat ilmunya. Kalau sedekahnya uang, ya 10 kali lipatnya juga uang.

Berlatihlah merasa gak enak badan kalau cuma bersedekah di kotak amal atau kolekte di bawah 50 ribu.
Makanya uang di dompet sebaiknya 50 ribuan semua, supaya kalau bersedekah pasti 50 ribu. Sebab uang kecil biasanya berkawan dengan uang kecil. Uang besar kawannya ya uang besar.

Sudah pasti nanti jadi BOSS (Berani Optimis Sedekah Seterusnya), katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar